Cacing rambut (sutra) merupakan salah satu alternatif pakan alami yang dapat
dipilih untuk memberi makan ikan yang anda pelihara, terutama pada saat
fase larva hingga benih ataupun untuk ikan hias anda karena memiliki
kandungan nutrisi yang baik dan cenderung seimbang dan sangat bagus
untuk pertumbuhan ikan.
Di dalam tubuh cacing sutera terkandung kira-kira 57% protein dan 13%
lemak, yang oleh karena itu merupakan pakan yang baik untuk ikan, tidak
terkecuali ikan yang dipelihara manusia seperti lele atau ikan hias.
Cacing sutera biasanya diperoleh dengan cara menambang/mengambilnya
dari sungai. Kegiatan penambangan ada yang dilakukan dengan cara
menyelam. Apabila seorang penyelam menemukan koloni cacing sutera di
dasar sungai, maka koloni cacing tersebut akan ditambang (diangkat)
dari dasar sungai. Namun apabila penyelam tidak menemukan koloni cacing
sutera di dasar sungai yang diselami, maka dia akan berpindah ke lokasi
lain, yang jaraknya bisa beberapa kilometer dari lokasi semula.
Kegiatan penyelaman/pengambilan cacing tersebut dilakoni karena nilai
ekonomi cacing sutera yang cukup menjanjikan. Harga cacing sutera
berkisar antara Rp. 5. 000,00 sampai Rp. 10.000,00 per satu kaleng kecil
(250 ml/kaleng susu).
Kini banyak upayayang dilakukan untuk mengembangkan budidaya cacing
sutera di daratan. Dengan budidaya tersebut diharapkan mempermudah
pengguna cacing sutera, setidaknya tidak perlu lagi menyelam ke dasar
sungai yang pekat yang dalamnya mencapai 7 m bahkan lebih.
Pengembangan
budidaya cacing sutera saat ini sudah banyak dilakukan. Teknik budidaya
cacing sutera secara umum dapat dilakukan pada media lumpur yang
dicampur dengan kotaran ayam dan bekatul. Bibit cacing sutera yang
diperoleh dari alam ditanamkan ke dalam media tersebut setelah
dikarantina terlebih dahulu untuk menghilangkan bakteri patogen yang
dibawa dari habitat asalnya. Sebelum ditanami cacing sutera, media
difermentasi terlebih dahulu dengan direndam air selama lebih kurang 3
hari. Selama proses budidaya, media dialiri air dengan debit sekitar 3
liter per detik. Panen cacing sutera dapat dilakukan seminggu sampai dua
minggu setelah ditanam. Jika dibiarkan terlalu lama, maka jumlah cacing
sutera akan berkurang kembali, karena secara alami terjadi persaingan
antar-cacing itu sendiri.
Hasil produksi dari budidaya cacing sutera mencapai dua kali lebih
banyak dibandingkan di habitat aslinya. Apabila budidaya dilakukan di
pinggir sungai, maka produksi akan lebih banyak lagi. Dengan demikian
budidaya cacing sutera yang sudah mulai diperkenalkan saat ini bisa
meningkatkan penghasilan, mengingat permintaan cacing sutera masih cukup
tinggi.
Apabila hasil budidaya cacing sutera kita mencapai 200 kaleng per
minggu. Kalau harganya Rp. 8000,00 per kaleng, maka penghasilan kita
bisa mencapai Rp. 1 juta per minggu. Jumlah penghasilan yang tidak bisa
dikatakan kecil untuk ukuran masyarakat saat ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar